30 January 2008
Video <> Painting [10-30]
17:00 - 21:00
Karya seniman asal Italia : Filippo Sciascia.
Kurator: Rifky Effendy
Langgeng Icon Gallery
Jl. Kemang Raya 1
Jakarta Selatan
T 718 071
27 January 2008
We Are Connected [25-27]
10:30 - 22:00
Pameran foto
GoetheHaus Institute
Jl. Sam Ratulangi No. 9-15
Menteng Jakarta
T 2355-0208
Pameran foto akan menampilkan potret-potret penghancuran kawasan sumber daya alam yang jarang atau bahkan tak pernah sampai ke ruang-ruang publik di kota, terutama yang terjadi di belahan selatan dunia.
Foto-foto tersebut akan menghubungkan para penghuni kota, yang saat ini menjadi pemakai utama kayu, energi, perhiasan dan barang elektronik, dengan komunitas pedesaan yang menjadi tempat kayu ditebang, sawit ditanam, emas digali dan minyak dibor.
Winter Circus [17-27]
16 Januari 2008 | 19.30Pembukaan pameran fotografi karya Dorothy-Shoes
17 - 27 Januari 2008
Galeri Oktagon
Jalan Gunung Sahari 50A
Jakarta Pusat 10610
T 420 45 45
Lebih mementingkan sisi emosi daripada teknik, Dorothy-Shoes, sutradara dan pendongeng, adalah seorang fotografer otodidak yang tak mengenal lelah ketika berburu gambar.
Untuk pengambilan foto, pertama-tama ia membaca sebuah cerita pada malam hari sebelum tidur kemudian pagi harinya ia bangun, mengambil gunting dan lem, membuat dekor, aksesoris atau tulisan dengan kapur. Ia menggiring teman-temannya untuk berpose di depan dekor dan memulai sesi pemotretan.
Hasilnya ? Gambar inovatif, terkadang mendekati surealisme, dimana tampak sedikit bayangan Man Ray dan cerita serta warna dari para model memegang peran tersendiri.
26 January 2008
Hybrid_e [12-26]
Pameran Senirupa
Galeri CCF
Jalan Salemba Raya 25
Jakarta Pusat
Mari bungkus!
Hybrid_e, sebuah program lintas bidang seni yang dimulai pada tahun 2007 menjadi tempat dimana semua batasan terlampaui, dimana terjadi persilangan seni, eksperimen dan hibridasi dalam segala bentuk.
Program Hybrid_e #2, membahas lebih jauh tentang bungkus, packaging, kemasan, mencoba menggali lebih dalam dan bermain-main dengan bungkus yang sebenarnya berfungsi untuk proteksi.
“Mari bungkus” adalah proyek seni rupa yang bersifat kolaboratif; terdiri dari tiga pasang seniman muda Jakarta yang berasal dari latar belakang berbeda dan biasa membuat karya dengan media yang berbeda, masing–masing akan membuat sebuah karya interaktif yang membahas keberadaan bungkus dalam identitas secara personal.
Karya-karya yang ditampilkan :
“Inner Sound” karya Eko Bintang dan Lily Adi Permana : membahas bungkus atau lapisan pertama dalam diri manusia;
“Masking Nation” karya MG Pringgotono (SERRUM) dan Ale : membahas lapisan kedua dari manusia yang lebih kepada karakter individual;
“JOYBOX” karya RM Herwibowo (Propagraphic Movement) dan Andy Tidjels (Sakit Kuning Collectivo) : membahas lapisan ketiga dari diri manusia dan hubunganya dengan lingkungan, terutama gaya hidup masyarakat urban.
22 January 2008
Through the eyes of the Past [18-22]
17 January 2008 | 19:30
Opening exhibition by Mr. Goenawan Mohamad, senior journalist
Erasmus Huis
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. S - 3
Kuningan, Jakarta 12950
T 524-1069
Re-examining documentary photographs
The exhibition is all about documentary photos from the past, photos from the time of the Dutch East Indies. These photos were made around 1913 as information material for Dutch class rooms about far away Indonesian archipelago. They cover religion, the populatio n, housing, land, cattle, fishery, hunting, trade (industry), handicrafts and culture.
The photos are ascribed to Jean Demmeni (1866-1939). They not only serve as interesting data. The photos are special because of the perceptiveness and diligence of the photographer. When seeing them people often wonder what happened afterwards to the place or object that was once captured.
The usefulness of old documentary photos is beyond question. Photos that were made during colonial and post colonial times, like many other things, are very useful for future purposes.
When seeing the photos now, however, we have to realize that the images and messages were made by and for a system that is quite different from nowadays. How should we see these pictures that were made for purposes that are no longer relevant? What role can these old pictures play in a new context?Should these photos only be seen as artifacts or just data?
Everyone is invited to see this important and interesting exhibition to learn more about Indonesia in the past.
20 January 2008
18 Tahun MURI
9:00 - 19:00
Pameran foto
Ruang Cempaka,
Apartemen Istana Sahid
Jl. Jend. Sudirman Kav. 86,
Jakarta
T 574-2222
Dihadiri juga oleh Darwis Triadi, fotografer profesional, Jaya Suprana, pendiri MURI, Kristupa Saragih, fotografer profesional & administrator Fotografer.net
16 January 2008
Sacred Legacy
16 - 29 Januari 2008
10:00
Pameran foto karya Edward S. Curtis
Bentara Budaya Jakarta
Jl.Palmerah Selatan 17 Jakarta
T 549-0666 ext.7910
15 January 2008
Lukisan Korea
10:00 - 21:00
Pameran 71 pelukis Korea
Lobby Teater Kecil
Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya 73 Jakarta
T 3193-7325
11 January 2008
Pelukis Alam-alam Sepi
11 Januari - 2 Februari 2008
09:00 - 19:00
Rumah Budaya Tembi
Jl. Gandaria I No. 47B
Kebayoran Baru Jakarta
T 720-3055
10 January 2008
Hold Position
Pameran karya gabungan mahasiswa IKJ dan lulusan Sekolah Senirupa Padang
Galeri Milenium
Komplek Golden Plaza (D'Best) Blok B23
Jl. RS. Fatmawati No.15, Jakarta Selatan
T 7590-1681
05 January 2008
FemLink [14-05]
14 Desember 2007 - 5 Januari 2008pameran kartu pos & video art
CCF Salemba
Jl. Salemba Raya 25
Jakarta 10440
Patchwork
FemLink mencoba mendobrak segala unsur keseragaman dengan berselancar di seluruh dunia hingga membentuk jaringan seniman video dan sebuah « rantai karya video » yang diciptakan berdasarkan satu tema. Setelah FRAGILITÉ pada tahun 2006, RÉSISTANCE mengumpulkan sekitar 30 karya yang dibuat oleh 30 seniman dari berbagai belahan dunia. Sejak didirikan pada tahun 2005, kolektif ini mengalami perkembangan pesat yang dapat dilihat dari colase video internasional yang menakjubkan.
Ciri khasnya : semua seniman yang terlibat dalam proyek ini adalah wanita. Colase video ini tidak membela sebuah seni video wanita namun sebenarnya menjadi titik temu karya video yang diciptakan oleh wanita-wanita yang unik dan berbeda. Membuka semua pintu dan melewati perbatasan yang ada, FemLink menjelajahi berbagai sudut pandang dan pendekatan tentang realitas untuk berbaur dengan berbagai macam estetika karya dan seniman.
Pameran ini terselenggara berkat dukungan dari Kedutaan Besar Swiss di Indonesia.
www.femlink.org
www.1000peacewomen.org